Lulusan dari program studi ekonomi dan bisnis sering kali dibekali dengan teori, konsep, dan kemampuan analisis yang kuat. Namun, dalam dunia kerja yang terus berubah, penguasaan aspek teknis saja tidak cukup. Soft skills menjadi kunci keberhasilan dalam membangun karier dan menghadapi tantangan global. Artikel ini mengulas pentingnya soft skills bagi alumni ekonomi dan bisnis serta panduan langkah awal dalam menerapkan keterampilan tersebut di dunia nyata.
Apa Itu Soft Skills dan Mengapa Relevan dalam Dunia Ekonomi?
Soft skills adalah kemampuan non-teknis yang mencakup komunikasi, kepemimpinan, pemecahan masalah, manajemen waktu, dan kecerdasan emosional. Di bidang ekonomi dan bisnis, di mana kerja tim, pengambilan keputusan, dan interaksi lintas bidang menjadi hal yang tak terelakkan, soft skills memiliki peran vital.
Menurut laporan dari LinkedIn Global Talent Trends 2024, 92% perekrut di seluruh dunia menyebut bahwa soft skills sama atau bahkan lebih penting dibandingkan hard skills. Di Indonesia sendiri, data dari BPS dan Forum Ekonomi Dunia menunjukkan bahwa ketimpangan antara lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan industri masih cukup besar—terutama pada aspek soft skills.
Soft Skills Penting bagi Lulusan Ekonomi dan Bisnis
1. Komunikasi Efektif
Kemampuan menyampaikan ide dengan jelas sangat penting dalam presentasi bisnis, negosiasi, maupun saat berinteraksi dengan klien atau atasan. Lulusan ekonomi harus mampu menginterpretasi data dan menjelaskannya dalam bahasa yang bisa dipahami oleh berbagai pihak.
2. Kepemimpinan dan Kolaborasi
Dalam posisi manajerial maupun ketika bekerja dalam tim proyek, kepemimpinan menjadi aspek kunci. Alumni ekonomi yang terbiasa memimpin diskusi kelompok selama kuliah perlu mengembangkan keterampilan ini lebih jauh untuk menangani dinamika kerja nyata.
3. Pemecahan Masalah dan Adaptabilitas
Dalam dunia bisnis yang dinamis, lulusan harus mampu menanggapi perubahan pasar, krisis ekonomi, atau tantangan organisasi secara cepat dan tepat. Kemampuan ini sangat dihargai dalam proses rekrutmen di sektor swasta maupun publik.
4. Etika Kerja dan Manajemen Waktu
Kedisiplinan, tanggung jawab, dan kemampuan mengelola waktu adalah kualitas penting yang menunjang produktivitas. Dalam laporan Kementerian Ketenagakerjaan RI tahun 2023, perusahaan sangat menekankan etos kerja sebagai indikator utama produktivitas tenaga kerja.
Mengapa Lulusan Ekonomi Perlu Fokus pada Soft Skills?
A. Tantangan Dunia Kerja Modern
Dengan meningkatnya otomatisasi dan digitalisasi, banyak pekerjaan teknis yang kini dapat dilakukan oleh sistem atau AI. Namun, kemampuan interpersonal dan judgment manusia—yang merupakan bagian dari soft skills—tidak bisa sepenuhnya digantikan.
B. Daya Saing dalam Bursa Kerja
Berdasarkan data BPS (2024), tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari lulusan perguruan tinggi masih berkisar 6,18%. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya kesiapan menghadapi dunia kerja, termasuk aspek soft skills yang belum optimal.
C. Mendukung Karier Jangka Panjang
Soft skills bukan hanya membantu seseorang mendapatkan pekerjaan, tetapi juga mempertahankan dan mengembangkan karier. Dalam jangka panjang, kepemimpinan, negosiasi, dan empati adalah faktor yang memengaruhi kenaikan jabatan dan reputasi profesional.
Cara Mengembangkan Soft Skills bagi Alumni Ekonomi
-
Mengikuti Pelatihan atau Workshop Soft Skills
Banyak kampus, Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), hingga platform online seperti Coursera, RuangGuru, atau Skill Academy menyediakan kelas yang dirancang untuk meningkatkan soft skills. -
Aktif dalam Organisasi atau Komunitas Profesional
Menjadi bagian dari komunitas seperti HIPMI, ISEI, atau komunitas wirausaha muda membantu melatih kerja tim, komunikasi, dan jaringan relasi. -
Menerapkan Langsung di Dunia Kerja atau Magang
Magang atau kerja paruh waktu memberi peluang untuk mempraktikkan keterampilan interpersonal secara nyata. -
Menerima Umpan Balik dan Evaluasi Diri
Melatih soft skills membutuhkan kesadaran diri dan kemauan untuk terus belajar dari pengalaman serta masukan orang lain.
Kesimpulan
Memasuki dunia kerja bukan hanya soal nilai akademis dan kemampuan teknis, tetapi juga sejauh mana seseorang mampu beradaptasi, berkomunikasi, dan memimpin. Untuk alumni ekonomi dan bisnis, soft skills adalah aset utama dalam membangun karier yang tangguh dan berkelanjutan.
Di tengah perubahan global dan digitalisasi ekonomi, lulusan yang menguasai soft skills akan lebih siap menghadapi tantangan dan menciptakan peluang. Oleh karena itu, sudah saatnya institusi pendidikan tinggi dan individu alumni mulai menempatkan pengembangan soft skills sebagai prioritas utama dalam peta perjalanan profesional mereka.
Sumber : kemnaker