Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu contoh keberhasilan pengembangan UMKM datang dari para alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED). Mereka berhasil membuktikan bahwa produk lokal tidak hanya mampu bersaing di pasar nasional, tetapi juga mulai mendapat tempat di pasar internasional. Artikel ini akan mengulas bagaimana inovasi, jejaring, dan semangat kewirausahaan membawa UMKM alumni Ekonomi UNSOED menjelma menjadi pelaku bisnis yang mendunia.
Kiprah UMKM Alumni Ekonomi UNSOED
Lulusan Fakultas Ekonomi UNSOED dikenal memiliki semangat tinggi dalam membangun ekonomi berbasis kerakyatan. Banyak dari mereka yang mendirikan UMKM dengan mengandalkan potensi lokal di daerah asalnya, seperti olahan pangan tradisional, kerajinan tangan, hingga produk fashion berbahan dasar lokal. Salah satu kisah inspiratif datang dari Alvin Dwi Nugroho, alumni Ekonomi 2010, yang mendirikan merek kopi kemasan Jateng Brew. Produk ini kini telah menembus pasar Jepang dan Korea Selatan.
Selain Alvin, ada juga Rika Larasati, alumni 2012, yang mengembangkan produk eco-print dari limbah daun jati menjadi busana etnik modern yang dipasarkan ke Eropa. Kesuksesan mereka tidak datang secara instan, melainkan melalui inovasi berkelanjutan, pemanfaatan teknologi digital, serta kemampuan memahami pasar global.
Faktor Kunci Keberhasilan: Inovasi dan Teknologi
Salah satu kunci sukses UMKM alumni Ekonomi UNSOED adalah kemampuannya dalam melakukan inovasi. Mereka tidak sekadar menjual produk, tetapi menyajikan value proposition yang unik dan berdaya saing global. Beberapa pendekatan inovatif yang dilakukan antara lain:
-
Desain kemasan modern dan ramah lingkungan, sehingga produk lokal tampil menarik di pasar luar negeri.
-
Penggunaan platform digital seperti e-commerce dan media sosial untuk pemasaran global.
-
Pemanfaatan teknologi keuangan digital, seperti QRIS dan payment gateway internasional.
Dengan pendekatan ini, UMKM binaan alumni Ekonomi UNSOED dapat melampaui batas-batas lokal dan mengakses pasar mancanegara.
Kolaborasi dan Jejaring Alumni
Keberhasilan UMKM ini tidak terlepas dari peran jejaring alumni UNSOED yang aktif memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan, mentoring, serta akses pembiayaan. Melalui komunitas “Ekonom Muda Berkarya”, para alumni saling berbagi pengalaman, menyelenggarakan workshop, dan memfasilitasi kerja sama dengan mitra internasional.
Beberapa kerja sama penting yang sudah terjalin antara lain:
-
Kolaborasi dengan diaspora Indonesia di Eropa untuk membuka pasar ekspor.
-
Kemitraan dengan startup logistik lokal untuk pengiriman produk UMKM ke luar negeri.
-
Pendampingan oleh dosen dan praktisi bisnis dalam pengembangan produk berstandar ekspor.
Dampak Ekonomi dan Sosial yang Dihasilkan
UMKM alumni Ekonomi UNSOED tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga menciptakan perubahan sosial yang signifikan. Mereka mampu membuka lapangan kerja, memberdayakan komunitas desa, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya produk berkelanjutan.
Menurut data dari Ikatan Alumni Ekonomi UNSOED tahun 2024, lebih dari 200 UMKM binaan alumni tersebar di 15 provinsi di Indonesia, dengan lebih dari 1.500 tenaga kerja terserap. Ini menjadi bukti bahwa UMKM yang dikembangkan dengan strategi inovatif dan kolaboratif dapat memberikan dampak nyata bagi pembangunan nasional.
Kesimpulan
UMKM yang dibentuk dan dikembangkan oleh alumni Fakultas Ekonomi UNSOED merupakan gambaran nyata dari potensi besar sumber daya manusia Indonesia dalam mengangkat martabat produk lokal. Melalui inovasi, kolaborasi, dan pemanfaatan teknologi, mereka mampu membawa produk-produk khas daerah menuju panggung internasional. Ini menjadi inspirasi bahwa dengan strategi yang tepat, UMKM bukan hanya menjadi tulang punggung ekonomi nasional, tetapi juga duta budaya bangsa di kancah global.
Sumber : kemenkopukm