Sepak Terjang BUMN Perkuat Ekonomi Indonesia Menuju Target Pertumbuhan 8%

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia. Dengan pendapatan konsolidasi mencapai Rp 3.128 triliun dan laba bersih Rp 304 triliun pada 2024, perusahaan pelat merah menunjukkan kinerja solid. Peran ini semakin strategis dengan kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang mengoptimalkan pengelolaan aset dan dividen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional menuju target 8%.

Kinerja Keuangan BUMN 2024 yang Menggembirakan

Sepanjang 2024, BUMN berhasil mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp 3.128 triliun. Dari jumlah tersebut, laba bersih konsolidasi mencapai Rp 304 triliun. Angka ini tidak hanya mencerminkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga menjadi sumber pemasukan penting bagi negara.
Sebagian dari laba tersebut, sekitar Rp 114 triliun, akan disetorkan sebagai dividen kepada BPI Danantara. Dividen ini kemudian diinvestasikan kembali untuk memperkuat kinerja BUMN sekaligus menopang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kontribusi BUMN terhadap APBN dan Perekonomian

Perusahaan pelat merah diharapkan mampu berkontribusi hingga US$ 50 miliar atau sekitar Rp 810 triliun (asumsi kurs Rp 16.200 per dolar AS) untuk APBN. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung pembangunan nasional, meningkatkan infrastruktur, serta memperkuat ketahanan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Menurut Chief Operating Officer BPI Danantara, Dony Oskaria, pengelolaan BUMN yang terstruktur dan efisien menjadi kunci agar kontribusi tersebut dapat tercapai. “Untuk menuju US$ 50 miliar yang diharapkan presiden tentu fundamental perusahaan kita rapikan,” ujarnya.

BPI Danantara: Mengoptimalkan Aset dan Investasi BUMN

BPI Danantara hadir sebagai lembaga pengelola investasi yang fokus pada optimalisasi aset BUMN. Lembaga ini berperan dalam memaksimalkan dividen dan investasi yang dihasilkan oleh perusahaan pelat merah.
Dengan jumlah BUMN di Indonesia yang mencapai 1.046 perusahaan (termasuk anak, cucu, hingga cicit usaha), BPI Danantara memiliki potensi besar untuk mendorong efisiensi, meningkatkan nilai perusahaan, dan memperkuat posisi BUMN di pasar global.

Momentum Strategis di Tengah Geopolitik Global

Kehadiran BPI Danantara dan penguatan BUMN terjadi di saat dunia menghadapi ketidakpastian akibat meningkatnya tensi geopolitik. Kondisi ini mendorong banyak negara untuk mengandalkan kekuatan ekonomi domestik sebagai penopang pertumbuhan.
BUMN Indonesia menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional melalui investasi strategis, penguatan rantai pasok dalam negeri, dan diversifikasi sektor usaha.

Transparansi dan Akuntabilitas Kinerja BUMN

Kinerja keuangan dan capaian bisnis BUMN kini menjadi sorotan publik. Transparansi dan akuntabilitas menjadi keharusan agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga.
Dalam rangka memaparkan capaian ini, CNBC Indonesia menggelar “Danantara BUMN Performance Report” dengan tema Kiprah BUMN Mendukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8%. Acara ini akan berlangsung pada Agustus–September 2025 di berbagai program seperti Squawk Box, Profit, Power Lunch, Closing Bell, dan Evening Up, dengan kehadiran tokoh penting BPI Danantara seperti Rosan Roeslani, Pandu Patria Sjahrir, dan Dony Oskaria.

Tantangan dan Strategi Mencapai Target 8%

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%, BUMN dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti:

  • Meningkatkan daya saing di pasar global.

  • Memperkuat inovasi produk dan layanan.

  • Meningkatkan efisiensi operasional di seluruh lini usaha.

BPI Danantara bersama kementerian terkait terus menyusun strategi guna memperkuat fundamental bisnis BUMN. Hal ini mencakup konsolidasi anak perusahaan, pemanfaatan teknologi digital, serta pembukaan peluang investasi di sektor prioritas seperti energi terbarukan, infrastruktur, dan industri strategis.

Kesimpulan

Kinerja impresif BUMN pada 2024 menjadi modal kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju target 8%. Dengan pendapatan dan laba besar, ditambah optimalisasi aset melalui BPI Danantara, perusahaan pelat merah siap mengambil peran lebih besar dalam mendukung APBN dan pembangunan nasional.
Keberhasilan ini memerlukan konsistensi, sinergi lintas sektor, dan transparansi, sehingga BUMN benar-benar menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang tangguh di tengah dinamika global.

Sumber : cnbcindonesia.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *