Ketidakpastian global semakin tinggi di tahun 2025. Kondisi ini menjadi tantangan serius bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menjalankan strategi ekonomi nasional. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa fragmentasi global, perang dagang, hingga konflik militer internasional berdampak langsung terhadap arah kebijakan ekonomi Indonesia. Bagaimana strategi ekonomi Prabowo dapat bertahan dalam tekanan global ini?
Strategi Ekonomi Prabowo dalam Fokus
Dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI pada Senin (14/7/2025), Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan delapan strategi utama Presiden Prabowo yang sedang dijalankan sebagai fondasi ekonomi nasional:
-
Ketahanan pangan
-
Ketahanan energi
-
Program makan bergizi gratis
-
Pendidikan berkualitas
-
Layanan kesehatan yang merata
-
Pengembangan desa, koperasi, dan UMKM
-
Pertahanan semesta
-
Akselerasi investasi dan perdagangan global
Delapan pilar tersebut merupakan mandat konstitusional dan menjadi prioritas nasional. Namun implementasinya dihadapkan pada realita global yang tidak stabil.
Fragmentasi Global Menjadi Ancaman
Sri Mulyani menyatakan bahwa dunia saat ini mengalami fragmentasi geopolitik. Konflik yang terjadi di Ukraina, Gaza, dan Iran memperlihatkan bahwa negara-negara mulai mengambil langkah ekstrem demi kepentingan nasional, bahkan dengan mengabaikan dampaknya secara global.
“Perang menjadi sesuatu yang nampaknya menjadi sangat mudah untuk menjawab sebuah kepentingan,” ujar Sri Mulyani.
Situasi ini melahirkan sistem ekonomi yang proteksionis dan cenderung merkantilis. Negara-negara mulai menutup diri, membatasi perdagangan, dan memprioritaskan agenda nasionalis dalam berbagai aspek.
Dampak Langsung Terhadap Indonesia
Konflik global memberi dampak luas terhadap ekonomi Indonesia:
-
Harga pangan dan energi berfluktuasi, akibat terganggunya rantai pasok dunia.
-
Akses terhadap investasi asing menurun, karena investor global cenderung menahan ekspansi.
-
Defisit fiskal berisiko meningkat, karena kebutuhan belanja untuk ketahanan dalam negeri makin besar.
-
Ancaman terhadap pertahanan nasional, akibat dinamika geopolitik regional.
Hal ini membuat APBN 2025 menjadi instrumen penting dalam menjaga stabilitas. Menurut Sri Mulyani, Kementerian Keuangan menjadi garda terdepan dalam memastikan APBN bisa menahan guncangan eksternal sambil tetap mendanai program-program prioritas nasional.
Peran APBN Sebagai Penyangga Strategi Ekonomi
Dalam menghadapi ketidakpastian global, APBN dijadikan tameng fiskal. Pemerintah mengandalkan pengeluaran negara untuk:
-
Menjaga daya beli masyarakat (subsidi, bantuan sosial).
-
Menopang ketahanan pangan dan energi.
-
Menstimulus pertumbuhan melalui belanja infrastruktur dan dukungan UMKM.
-
Memperkuat pertahanan nasional dan ketahanan wilayah.
Namun, menurut Sri Mulyani, efektivitas APBN akan sangat tergantung pada kemampuan menjaga disiplin fiskal, efisiensi belanja, dan peningkatan penerimaan negara, termasuk dari pajak dan PNBP.
Kesimpulan
Tahun 2025 menjadi ujian besar bagi strategi ekonomi Presiden Prabowo. Ketidakpastian global, yang ditandai dengan konflik dan fragmentasi geopolitik, menghadirkan tantangan serius terhadap implementasi delapan pilar pembangunan ekonomi. Dalam kondisi seperti ini, peran APBN menjadi semakin vital. Pemerintah harus menjaga keseimbangan antara belanja pembangunan dan ketahanan fiskal, sambil terus menavigasi tekanan eksternal yang semakin kompleks.
Ke depan, kolaborasi lintas sektor dan kebijakan adaptif akan menjadi kunci agar strategi ekonomi Indonesia tetap berjalan di tengah badai global yang belum mereda.
Sumber : detik.com