Pada Triwulan II 2025, ekonomi Indonesia mencatat pertumbuhan sebesar 5,12% (y-on-y), meningkat dari 4,87% di kuartal sebelumnya. Secara kuartalan (q-to-q), pertumbuhan mencapai 4,04% ReutersBadan Pusat Statistik Indonesia. Rata-rata pertumbuhan semester pertama mencapai 4,99% (c-to-c) Badan Pusat Statistik IndonesiaWorld Bank.
Namun, sejumlah pengamat meragukan angka tersebut karena dipengaruhi oleh stimulus pemerintah dan front-loading ekspor, bukan pemulihan domestik berkelanjutan ReutersFinancial Times.
Respons Kebijakan dan Tantangan Ekonomi
Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuannya menjadi 5,25%, sebagai respons terhadap melemahnya permintaan domestik dan ketegangan global Reuters. Selain itu, pemerintah meluncurkan stimulus US$1,5 miliar untuk mendorong konsumsi dan melindungi pertumbuhan ekonomi Financial Times.
Namun, sejumlah tantangan masih menghantui, termasuk menurunnya penjualan otomotif, investasi asing yang melemah, serta berkurangnya daya beli rumah tangga medium ke bawah Financial TimesAP News.
Proyeksi dan Strategi Jangka Menengah
Menurut OECD, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil diperkirakan berada pada 4,7% di 2025 dan 4,8% di 2026 OECD. World Bank mencatat optimisme serupa, dengan proyeksi rata-rata 4,8% per tahun selama 2025–2027, khususnya jika dana dari sovereign wealth fund baru “Danantara” mampu meningkatkan investasi nasional World BankWikipedia.
Peluang bagi Alumni Ekonomi Unsoed
Sebagai lulusan yang memahami dinamika ekonomi dan memiliki ikatan kuat dengan Jawa Tengah, alumni Unsoed memiliki peran strategis:
-
Riset berbasis ekonomi daerah: Menganalisis ketimpangan konsumsi dan sektor-sektor lokal yang menjadi tulang punggung pertumbuhan.
-
Inovasi sektor pertanian dan UMKM: Mengembangkan model bisnis inklusif yang mengedepankan literasi digital dan akses pasar.
-
Kebijakan publik: Mengusulkan stimulus fiskal tepat sasaran, tata kelola investasi, serta perbaikan iklim usaha, khususnya di daerah berkembang.
-
Pendidikan dan pelatihan: Menginisiasi program penguatan kapasitas ekonomi di kampung halaman melalui webinar, pendampingan, dan program kolaboratif.
Kesimpulan
Indonesia memasuki fase pemulihan ekonomi yang rapuh dan penuh tantangan. Pertumbuhan yang tampak positif memerlukan dukungan kebijakan berkelanjutan, stabilitas moneter, dan peningkatan investasi. Alumni Fakultas Ekonomi Unsoed, melalui kompetensi dan jaringan, dapat menjadi katalisator perubahan di tingkat daerah maupun nasional.
Sumber : reuters.com