Pemulihan Ekonomi yang Menguat di Kuartal II 2025
Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12 % secara year-on-year (YoY) pada kuartal II 2025, menguat dari 4,87 % pada kuartal I ReutersBadan Pusat Statistik Indonesia. Secara kuartalan, pertumbuhan tercatat 4,04 %, menandakan rebound aktivitas ekonomi ReutersBadan Pusat Statistik Indonesia.
Kontributor utama pertumbuhan sektor produksi antara lain:
-
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh sebesar 13,53 % YoY,
-
Industri Pengolahan menyumbang pertumbuhan tertinggi di sisi produksi layanan lainnya (11,31 %) Badan Pusat Statistik Indonesia.
Dari segi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan 10,67 %, sementara konsumsi pemerintah melonjak 21,05 % YoY Badan Pusat Statistik Indonesia.
Namun, jika ditelaah lebih rinci, pertumbuhan investasi menjadi sorotan. Investasi tumbuh 6,99 % YoY, terutama didorong oleh mesin dan peralatan sebesar 25,30 % YoY, serta dominasi PMDN atas PMA Perhimpunan Bank Nasional.
Sayangnya, data pertumbuhan ini menimbulkan skeptisisme: indikator PMI Manufaktur justru menunjukkan kontraksi sepanjang kuartal II (nilai di bawah 50), yang membangkitkan keraguan atas realitas ekonomi tak sekuat angka makro Kontan Nasional.
Anggaran 2026 dan Arah Kebijakan Fiskal
Pemerintah melalui Presiden Prabowo Subianto mengajukan RAPBN 2026 senilai 3.786,5 triliun rupiah (sekitar US$234 miliar)—naik 7,3 % dari estimasi belanja tahun sebelumnya. Target pendapatan dirancang meningkat 9,8 % Reuters.
Beberapa fokus utama investasi anggaran:
-
Program makan gratis untuk 82,9 juta anak, ibu hamil dan siswa—anggaran naik signifikan dari Rp171 triliun ke sekitar Rp335 triliun Reuters.
-
Akselerasi transisi energi bersih menuju 100 % energi terbarukan dalam 10 tahun Reuters.
-
Modernisasi TNI dan pemanfaatan rare earth resources untuk pertahanan Reuters.
Pemerintah memproyeksikan defisit 2,48 % dari PDB, dengan komitmen mengarah ke anggaran seimbang (balanced budget) pada 2027–2028 Reuters. Untuk mencapai target pendapatan, pemerintah memastikan tidak akan menetapkan pajak baru pada 2026, melainkan mengandalkan efisiensi internal dan reformasi administrasi fiskal Reuters.
Peran Danantara dan Inisiasi Dana AI Berdaulat
Danantara, lembaga pengelola dana kekayaan negara, telah resmi dibentuk pada 24 Februari 2025, dan akan menangani aset BUMN besar senilai hingga Rp14.715 triliun (~US$900 miliar) WikipediaFinancial Times.
Danantara menekankan transparansi dan pengelolaan seperti perusahaan publik. Dalam lima tahun ke depan, dana yang akan diinvestasikan diperkirakan senilai US$40–45 miliar, dengan proyek awal berupa joint venture di dalam negeri senilai US$11–15 miliar Financial Times.
Beberapa langkah pendanaan yang sudah dijalankan:
-
Danantara mengakses line kreditan US$10 miliar dari lima bank asing (DBS, HSBC, Natixis, Standard Chartered, UOB) dan menarik US$3 miliar sebagai modal awal untuk proyek seperti instalasi kimia dan kolaborasi dengan dana dari Qatar dan Tiongkok Reuters.
Lebih lanjut, pemerintah tengah merencanakan pembentukan “sovereign AI fund” untuk mendukung transformasi menuju pusat teknologi AI regional. Rencananya dana ini akan dikelola oleh Danantara, dengan skema public–private, dan diperkirakan dimulai antara tahun 2027–2029, lengkap dengan insentif fiskal bagi investor AI lokal Reuters.
Tinjauan dan Tantangan
-
Perlenturan antara data makro dan realitas sektor: Kontraksi PMI manufaktur menimbulkan pertanyaan terhadap kredibilitas pertumbuhan inti industri Kontan Nasional.
-
Ketergantungan konsumsi domestik dan investasi dalam negeri: Konsumsi masyarakat kelas menengah ke bawah melambat; pelemahan PMA beralih ke PMDN mengindikasikan investasi korporasi lokal yang dominan Perhimpunan Bank Nasional.
-
Tuntutan akuntabilitas pada Danantara: Walaupun ada sentuhan profesionalisme dan penasihat internasional, kekhawatiran politik dan dampak anggaran tetap eksis Financial Times+1.
Kesimpulan
-
Pertumbuhan Kuartal II 2025 menegaskan tren pemulihan, namun perlu diinterpretasikan hati-hati terhadap sinyal lemah dari sektor manufaktur.
-
RAPBN 2026 menunjukkan arah fiskal berbasis reformasi, efisiensi, dan program kesejahteraan—tanpa pajak baru.
-
Danantara adalah instrumen penting untuk masa depan investasi publik, dengan potensi dorongan AI dan transformasi ekonomi, namun juga memerlukan pengawasan akademis dan integritas.
Sumber : reuters.com