Memasuki pertengahan 2025, perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang cukup baik meskipun tekanan eksternal masih terasa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2025 mencapai 5,02% secara tahunan (y-on-y), sedikit meningkat dibanding kuartal sebelumnya. Pendorong utama pertumbuhan berasal dari konsumsi rumah tangga yang terjaga, ekspor komoditas strategis, serta investasi di sektor manufaktur dan energi terbarukan.
Inflasi nasional pada Juli 2025 tercatat di level 2,02%, masih berada dalam kisaran sasaran Bank Indonesia (1,5–3,5%). Stabilitas harga pangan dan pengendalian tarif energi berperan penting dalam menjaga daya beli masyarakat.
Kebijakan Moneter dan Fiskal
Bank Indonesia mulai memberi sinyal pelonggaran kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,25% pada Juli 2025. Langkah ini diambil untuk mendorong kredit konsumsi dan investasi di tengah tekanan global yang mereda.
Dari sisi fiskal, pemerintah melakukan realokasi anggaran sebesar Rp280 triliun untuk mempercepat proyek infrastruktur prioritas dan penguatan sektor pendidikan serta kesehatan. Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) tetap menjadi fokus strategis, meskipun pembiayaannya disesuaikan dengan target defisit APBN di bawah 3% PDB.
Tantangan Eksternal dan Internal
Meskipun tren ekonomi nasional positif, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi:
-
Fluktuasi harga komoditas global seperti batu bara dan minyak sawit mentah (CPO) yang memengaruhi neraca perdagangan.
-
Perlambatan ekonomi Tiongkok, mitra dagang utama Indonesia, yang dapat mengurangi permintaan ekspor.
-
Kesenjangan pembangunan wilayah, terutama antara Pulau Jawa dan wilayah timur Indonesia, yang berdampak pada pemerataan pertumbuhan.
Peran Strategis Alumni Fakultas Ekonomi Unsoed
Sebagai lulusan ekonomi dengan pemahaman akademis dan pengalaman lapangan, alumni Unsoed dapat mengambil peran dalam:
-
Mendorong inovasi kebijakan daerah melalui riset ekonomi yang berbasis data lokal.
-
Meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya di sektor UMKM dan koperasi.
-
Memperkuat jejaring ekonomi alumni untuk membangun proyek kolaboratif di bidang agribisnis, pariwisata, dan industri kreatif.
-
Berpartisipasi dalam forum nasional dan internasional, menyampaikan pandangan kritis serta solusi konstruktif terkait pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Prospek Ekonomi ke Depan
Dengan kondisi inflasi yang terkendali, cadangan devisa yang cukup, dan proyeksi pertumbuhan di atas 5% pada akhir 2025, Indonesia memiliki peluang untuk menjaga stabilitas ekonomi sekaligus melakukan percepatan transformasi digital dan hijau. Namun, keberhasilan ini sangat bergantung pada konsistensi kebijakan pemerintah dan sinergi antara sektor publik, swasta, akademisi, dan masyarakat.
Kesimpulan
Perekonomian Indonesia pada 2025 berada pada fase stabil dengan prospek pertumbuhan yang cukup optimis. Tantangan global tetap ada, tetapi dapat diatasi melalui kebijakan yang tepat dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan, termasuk alumni Fakultas Ekonomi Unsoed. Kontribusi mereka di bidang riset, kebijakan, edukasi, dan kolaborasi ekonomi akan menjadi motor penting dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional.
Sumber : bps.go.id