Program magang kini menjadi bagian utama strategi pendidikan tinggi di Indonesia, melalui inisiatif seperti Magang Berdampak 2025 dalam skema Kampus Berdampak. Dalam menyukseskan program ini, peran alumni—baik sebagai mentor maupun fasilitator karier—sangat strategis dalam membimbing mahasiswa menghadapi dunia profesional.
1. Program Magang Berkualitas: Magang Berdampak 2025
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi resmi meluncurkan Program Magang Berdampak 2025, pengembangan lanjutan dari MSIB Kemdikbudristek. Program ini dirancang membekali mahasiswa sebagai agen perubahan, bukan hanya sekadar menambah pengalaman kerja formal.
Berbagai sektor mitra menagsir pendidikan ini mulai dari teknologi, smart city, perbankan, hingga pelestarian budaya.
Data resmi menyebut: rata-rata gaji alumni MSIB mencapai Rp 5,5 juta, 16,52% peserta langsung ditawari kerja dari mitra, dan 33% adalah mahasiswa dari keluarga kurang berdaya secara ekonomi mbkm.utdi.ac.id+10kampusmerdeka.karier.mu+10kangatepafia.com+10cil.ui.ac.id+3Kemendikbudristek+3Kemendikbudristek+3.
2. Alumni sebagai Mentor Profesional: Contoh Inspiratif
a. Komunitas Alumni Alumni – Futurist+ UMY
Futurist+ adalah komunitas alumni UMY yang membantu mahasiswa mempersiapkan diri mengikuti Magang Berdampak. Didirikan oleh alumni yang pernah mengikuti MSIB, komunitas ini menyelenggarakan kursus soft-skill, penulisan CV, interview preparation, dan simulasi portofolio.
Dalam Glow Up Session 2025, alumni seperti Muhammad Fawwaz dan Marcella Vyskarrin secara sukarela mempersiapkan mahasiswa dari berbagai kota untuk masuk fase magang bersertifikat LLPPT Wilayah V Yogyakarta.
b. Model Mentor Berganda di ITB
Seorang mahasiswa ITB yang mengikuti MSIB mendapatkan dukungan hingga enam mentor profesional di internal organisasi tempat magang. Pendekatan ini terbukti memfasilitasi transformasi proyek kampus menjadi inovasi nyata di perusahaan, dengan bimbingan langsung dalam pengembangan produk dan implementasi praktis Detik.com.
3. Peran Alumni dalam Mentoring & Karier Mahasiswa
-
Memberi bimbingan praktis tentang penyusunan CV, portofolio, dan strategi wawancara.
-
Memfasilitasi jejaring profesional, membuka peluang rekomendasi kerja dan link ke perusahaan mitra.
-
Menghadirkan program job shadowing dan rupiah mentoring satu-satu (mentoring 1:1) untuk mahasiswa dalam masa magang atau transisi karier LLPPT Wilayah V Yogyakarta+1alumnieropa.com+1kangatepafia.comalumni.ugm.ac.id.
-
Penyelarasan kurikulum kampus dengan kebutuhan industri, dimana alumni membantu dosen menyusun bahan ajar berbasis pengalaman nyata mbkm.utdi.ac.id+1Kemendikbudristek+1.
4. Dampak Positif bagi Mahasiswa dan Institusi
Manfaat bagi Mahasiswa | Dampak Institusi Pendidikan |
---|---|
Mahasiswa memperoleh proyek nyata dan pengalaman kerja langsung | Mahasiswa lebih siap kerja dan memiliki portofolio riil |
Rata-rata gaji awal meningkat (Rp 5,5 juta) dan peluang diterima kerja lebih tinggi | Tingkat penempatan alumni meningkat, reputasi kampus membaik |
Bimbingan karier intensif meningkatkan soft-skill dan profesionalisme | Silaturahmi alumni–kampus terbangun, memperkuat kultur mentoring |
5. Panduan Penerapan oleh Fakultas Ekonomi UNSOED
-
Bentuk Alumni-Mahasiswa Career Network — forum rutin, direkonstruksi untuk mentoring tematik.
-
Program Job Shadowing berbasis alumni — mahasiswa bisa mengikuti satu hari kerja alumni.
-
Mentor satu-satu (one-on-one) — berdasarkan jurusan atau minat mahasiswa.
-
Publikasikan karya reflektif alumni di blog kampus atau majalah fakultas untuk memperkuat citra mentoring profesional.
Kesimpulan
Program Magang Berdampak 2025 menandai era baru pendidikan tinggi di Indonesia: bukan hanya teori, tetapi pengalaman nyata dunia kerja. Peran alumni sebagai mentor sangat penting dalam memandu mahasiwa menghadapi lingkungan profesional. Alumni tidak hanya berbagi pengalaman, tetapi turut membuka peluang kerja, memperluas networking, dan mentransformasikan mahasiswa UNSOED menjadi lulusan berdaya saing tinggi.
Dengan kolaborasi strategis antara kampus, alumni, dan mitra industri, UNSOED dapat memperkuat pondasi ekosistem karier yang inklusif, profesonal, dan berdampak.
Sumber : dikti.kemdikbud.go.id