Sambutan
Yang kami hormati
Sahabat para alumni Fakultas Ekonomi di mana pun anda berada saat ini:

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh
Puji syukur “alhamdulillah” atas segala nikmat dan anugerah Illahi Rabbi. Patut kita sanjungkan kepada-NYA, karena atas ijin-NYA KAFE-UNSOED periode ini diperkenankan untuk Kembali melanjutkan eksistensinya.
Setiap orang pasti memiliki memori dalam hidupnya, terasa indah dan Bahagia tatkala terkenang di mata, di saat-saat masa sekolah dan kuliah kembali terbuka. Terlebih masa di mana perjuangan menuju eksistensi diri di tempa di kampus tercinta. Satu,dua,lima,sepuluh,duapuluh,tigapuluh lebih tahun yang lalu walau hitungan angka begitu sangat panjang namun tiada terasa, seakan baru kemaren kita bersua, bercanda, tertawa, suka duka bersama di kampus Sudirman kita.
Kini seakan kembali, kita Bersama dalam satu ikatan KELUARGA ALUMNI FE-UNSOED untuk menghidupkan lagi semangat “BERJUANG”, menjalin kebersamaan, bahu-membahu, saling membantu, membangkitkan semangat yang sedang terpuruk, membangun harmoni persahabatan yang sempat terjeda, meneguhkan tekad menjungjung tinggi harkat dan martabat para alumni dan kampus tercinta agar lebih terhormat di mata dunia.
Ilmu ekonomi yang kita pelajari tidaklah mati sebagaimana kritikus mengatakan “the death of economics”, tapi kita para alumnusnya menyadari bahwa “economics is a social science and moral science” yang mengajarkan bahwa manusia tidaklah sekedar homo economicus yang hanya mengejar “keuntungan material” belaka, tapi jiwa kita yang fitri sebagaimana titah sang Nabi “kullu mauludin yuladu ala fitrah” Tiadalah anak yang dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah (suci)”, akan menjadi bukti. Fitrah manusia adalah menyayangi, sebagaimana kasih sayang seorang “IBU “ kepada anaknya yang tulus dan murni. Ejawantah kasih sayang dalam konteks alumnus Fakultas Ekonomi adalah “giving” memberi, memberi tanpa berharap Kembali, akan menjadi bukti elaborasi makna belajar tentang “ekonomi” yang sejati.
Sebagai penutup kita petik kata-kata bijak dari panglima Besar Jenderal Soedirman bahwa “perjuangan kita harus kita dasarkan pada kesucian. Kami percaya bahwa perjuangan yang suci itu senantiasa mendapat pertolongan dari Tuhan.” Sepanjang apa yang kita lakukan sebagai sebuah perjuangan, berjuang untuk harkat dan martabah yang lebih baik, lebih mulia baik dari pandangan manusia, terlebih dari pandangan Tuhan dengan niat suci sebagai bagian dari amal sholih kita, maka tidak akan ada yang sia-sia.
Terimakasih atas segala perhatian, mari kita jalin kebersamaan dan bahu-membahu dalam kebaikan. Mohon maaf atas segala kekurangan.
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh
Our Expert Team
Imperdiet aliquet est vel nulla turpis eu consequat ullamcorper a egestas suspendisse faucibus eu velit, phasellus pulvinar lorem et libero et tortor, sapien nulla.

Margaret Anderson

Mark Anthony
Senior Pathologist
