Jawa Tengah tengah gencar mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan ekonomi sirkular. Alumni Fakultas Ekonomi UNSOED memainkan peran strategis melalui kolaborasi proyek, pendampingan UMKM, hingga mendukung kebijakan ekonomi hijau. Artikel ini menguraikan peran nyata alumni dalam membangun ekosistem ekonomi yang inklusif dan berpihak lingkungan.
Komitmen Pemerintah Provinsi Jateng terhadap Ekonomi Hijau
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penerapan ekonomi sirkular dan hijau sebagai strategi pembangunan berkelanjutan. Di CJIBF 2023, Jateng mengundang investasi proyek yang menerapkan prinsip ekonomi hijau seperti energi terbarukan, pengolahan limbah medis (B3), dan industri kelapa di Cilacap, serta ekopark di Magelang ([turn0search2]).
BI Jateng memberi kontribusi melalui pembinaan UMKM berbasis batik dengan pewarna alami, pendampingan pengolahan eceng gondok menjadi kerajinan, serta promosi pertanian organik dan integrated farming ([turn0search2]).
Peran Alumni FE UNSOED dalam Pemberdayaan Lokal
a. Pelatihan Ekonomi Hijau dan Digital Marketing UMKM
Alumni bekerjasama dengan Lab UKM FEB UNSOED menyelenggarakan pelatihan bagi pelaku UMKM di Banyumas. Fokusnya adalah praktik ekonomi sirkular dan pemasaran digital produk lokal, termasuk pewarna alami dan pengolahan limbah eceng gondok ([turn0search2]).
b. Kolaborasi Kebijakan dan Riset Regional
Alumni yang berperan sebagai tenaga ahli di Bappeda dan lembaga regional turut merumuskan kebijakan ekonomi berkelanjutan. Dukungan juga muncul pada pelaksanaan CJIBF, sebagai mitra dialog dan penyelenggara forum investasi hijau di Jateng ([turn0search2]).
c. Inspirasi dari Figur Lokal
Tokoh seperti Tri Mumpuni, meskipun bukan alumni UNSOED, menjadi ikon transformasi ekonomi hijau di Jateng. Sebagai pengembang pembangkit mikrohidro rakyat, Bu Puni menginspirasi model sinergi antaraktor untuk pembangunan sosial-ekonomi daerah ([turn0search19]).
Dampak Nyata dan Indikator Ekonomi Lokal
Program alumni dan pemerintah provinsi mendorong terciptanya UMKM berbasis produk lokal dan proses ramah lingkungan. Ekonomi hijau menjadi pathway untuk mengatasi masalah limbah dan ketimpangan ekonomi di desa.
Ekonomi sirkular juga memfasilitasi pengaturan sumber daya natural dengan pendekatan siklus penuh (full-cycle) dan audit lingkungan yang terintegrasi ([turn0search0]).
Pelajaran Praktis & Panduan untuk Alumni Muda
Strategi Implementasi | Rekomendasi Praktis |
---|---|
Pendampingan UMKM berbasis hijau | Bimbing pelaku usaha lokal menerapkan pewarna alami, pengelolaan limbah, hingga branding digital |
Kolaborasi multi-stakeholder | Gabungkan alumni, desa, perguruan tinggi, dan Pemerintah Daerah (Pemprov/BI) |
Partisipasi dalam forum ekonomi hijau | Ikut serta di CJIBF atau acara kebijakan ekonomi hijau regional |
Publikasi praktik baik (best practices) | Dokumentasikan cerita sukses UMKM ekologis sebagai studi kasus |
Kesimpulan
Kolaborasi antara alumni FE UNSOED, pemerintah provinsi, dan komunitas lokal telah tumbuh menjadi ekosistem ekonomi berkelanjutan di Jawa Tengah. Fokus pada ekonomi sirkular dan hijau membawa dampak positif baik dari sisi sosial maupun ekonomi.
Ke depan, momentum ini perlu diperkuat dengan lebih banyak dialog kebijakan, publikasi manfaat, dan pendanaan berkelanjutan sebagai fondasi pembangunan inklusif menuju Jawa Tengah yang tangguh dan lestari.
Sumber : wikipedia.org